Selasa, 25 Februari 2014

Dear Parents

Dan ketakutan itu datang lagi. Bukan!! Bukan ketakutan macam saat menonton film film berbau horror atau saat kalian sendirian di kelilingi orang orang beraura tidak beres tetapi ini lebih kepada ketakutan ‘mengecawakan’ orang orang yang sudah menaruh harapan besar kepada kalian.
Itulah yang menghinggapi saya saat ini, entah siapa yang salah dan harus mengalah pada akhirnya. Di satu sisi saya sebagai makhluk hidup mempunyai hak memilih apa yang saya sukaitanpa tekanan dan paksaan tetapi di satu sisi saya di tuntut tidak egois dan mendengarkan apa kata mereka , menuruti serta menyenangkan mereka –merujuk pada apa yang di ajarkan di agama saya-.
Apakah untuk ke sekian kalinya saya harus mengalah?  Mengubur impian saya tanpa pernah menjajalnya barang sedikitpun dan akhirnya terpuruk dalam penyesalan, hidup monoton pada harapan mereka yang di paksakan pada saya. Atau saya harus memberontak dari yang mereka harapkan? Berdosa karena sudah melawan dan membuat mereka sedih, hidup penuh kebahagiaan dengan hati yang riang karena itulah minat saya, hidup tanpa tekanan berkepanjangan, lebih menggali minat saya dan menemukan hal baru.
Tapi bukankah dari kecil kita mendengar istilah ‘rezeki, jodoh, maut ada ditangan Tuhan’ atau ‘hidup kita sudah ada yang mengatur tinggal usaha dan doa kita saja’ dan disaat saya mulai memercayai itu mereka seolah mematahkannya dengan "lihat kenyataan sekarang". So apa gunanya pepatah “gantungkan cita citanmu setinggi langit” saya sudah menargetkat cita cita saya mendarat di Pluto tapi baru sampai bulan saja mereka mengagalkannya.
Mereka bilang saya idealis, iya saya idealis dalam hal seperti ini. Karena hakikatnya kita belajar untuk mengubah sesuatu yang tidak tahu menjadi tahu dan saya ingin mengetahui banyak hal bukan menjadi mesin uang setelah menyelesaikan rangkaian pendidikan.

3 komentar:

  1. YAAMPUN BLOG INI AKHIRNYA UPDATE~

    sorry for disturbing your private region, but, i need to say something~
    gimana ya, gua ngerti perasaan semacam ini. dan nyesek gila emang~ huawaaa~
    mungkin dalam kasus gua, parents emang support, tapi itupun gua butuh waktu buat meyakinkan mereka. ortu gua gak memobilisasi gua mau kemana, tapi tetep aja, ketika di kelas satu gua pernah berminat masuk HI dan tiba tiba belok ke sejarah di akhir akhir, mereka, meskipun tanpa bilang, gua tau kecewa. Emak gua sempet bilang, katanya gua gak mau bersaing, tapi sekali lagi, gua jelasin ke mereka, bahkan dalam sesi yang cukup dalam dan sampe mewek mewekan juga~

    memilih itu kaya semacem panggilan, dan dari apa yang gua rasain nad, kalo itu pilihan lu, berlapis-lapis tes pun yang harus lu lalui untuk mencapai itu, rasanya deket~

    sampe beberapa waktu yang lalu, bokap gua masih nyinggung, dan meski ada sedikit hantaman, gua percaya gua gak salah jalan nad. Mereka udah ngasih gua kesempatan, meski pasti kecewa juga, tapi buat menjelaskan apa yang gua impikan, apa yang gua cita-citakan di waktu gua kedepan, gua cukup membuktikan bahwa gua gak salah jalan, gua bahagia, dan dijalan yang sempet mengecewakan mereka ini pun gua tetep bisa melakukan yang terbaik nad~

    Semangat nad! jalan tengah tetep yang terbaik kok. Sekalipun lu mengalah dan ikut saran ortu, pastikan kalo kebahagiaan mereka bakalan jadi support nomer satu. dan kalopun lu ngotot belok, gak ada main main, dan meskipun lu bahagia tanggung jawabnya jauh lebih gede.

    Tenang, pokoknya apa yang ada di depan itu pasti yang terbaik buat lu nad~~
    gua doain~ veel succes, fuhrer! XD

    BalasHapus
  2. Hueeeeee yuaaaan~
    dan setelah gue baca ulang postingan ini lagi, gue ngamuk ngamuk ditulisan dan di post di dunia maya itu rasanya menggelikan. wakakak.

    andai oh andai!
    gue bingung aman pola pikir orang dewasa wan. tapi tenang mereka kayanya udah bisa menerima -walau kayanya terpaksa sih- sama minat yg gue pilih. Seenggaknya gue gak ampe di pukulin dan di caci makin waktu mereka tau gue gak milih pilihan mereka.

    tapi tetep aja rasa takut itu kadang dateng, hehehe
    gue juga selalu ngedukung lu wan! dan gue yakin walau gue gak jadi 'mesin uang' setelah kelar sekolah tapi gue biasa jadi ahli di passion gue, itu udah jauh lebih dari cukup.

    ku do'akan juga kau, wahai koloniku. :'*
    (sorry telat banget gue balesnya, hehehe)

    BalasHapus
  3. Sip bro, ingat nad, proyek restorasi kotu menanti kitaa~~
    haha nyante, gua tau lu buka blognya jumat kliwon doang :v

    BalasHapus